3 JENIS TEMUAN AUDIT MUTU INTERNAL

Kegiatan Audit Mutu Internal akan menghasilkan 3 (tiga) jenis temuan:

  1. TEMUAN POSITIF (TP)
    TEMUAN POSITIF  merupakan sebuah prestasi dan juga bisa sebagai kesesuaian terhadap persyaratan/ standar. Prestasi/ keberhasilan/ kesuksesan/ kesesuaian yang ditemukan pada Prodi yang teraudit (Auditee) harus dicatat.
  2. OBSERVASI (OB)
    adalah temuan yang menunjukkan ketidakcukupan/ ketidaksesuaian terhadap persyaratan sistem penjaminan mutu, dan memerlukan penyempurnaan. OB merupakan temuan yang berpotensi menjadi KETIDAKSESUAIAN (KTS). Pernyataan temuan harus berisi, 3 hal berikut ini: (1) Penjelasan, 2) Referensi, (3) Bukti-bukti obyektif. Dalam OB merupakan kondisi diketemukan peluang untuk perbaikan. OB dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah.
  3. KETIDAKSESUAIAN (KTS) disebut juga Ketidakpatuhan yaitu temuan yang tidak memenuhi persyaratan/ standar yang ditentukan atau temuan yang belum mencapai, menyimpang dengan standar atau persyaratan yang telah ditentukan Perguruan Tinggi. Terdapat 2 jenis KTS, yaitu KTS MINOR dan KTS MAYOR. KTS MINOR (ringan) adalah Ketidaksesuaian yang memiliki dampak terbatas terhadap sistem penjaminan mutu. KTS MAYOR (berat) adalah Ketidaksesuaian yang memiliki dampak luas terhadap sistem penjaminan mutu.Beberapa contoh KTS Mayor antara lain: [1] KTS yang mengancam sertifikasi, akreditasi atau registrasi; [2] KTS yang berpengaruh besar terhadap kualitas produk/ pelayanan PT; [3] KTS yang menyebabkan resiko kehilangan mahasiswa (misalkan kenaikan DO, penurunan jumlah peminat); [4] KTS yang merupakan ancaman/ gangguan terhadap kegiatan atau pelaksana dalam organisasi.

Temuan jenis OB dan KTS selanjutnya harus menjadi agenda untuk dibahas dan dicarikan jalan keluarnya, pada satu forum rapat yang disebut Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Semua pihak yang mempunyai wewenang atas masalah-masalah yang terkait dengan temuan OB dan KTS wajib hadir pada Rapat Tinjauan Manajemen untuk berfikir, berdiskusi dan mengupayakan jalan keluar atas setiap permasalahan yang ada, sebagai wujud bahwa quality continuous improvement memang benar dilaksanakan.